Artikel singkat ini berisi tentang paduan cara menghitung SLA (Service Level Agreement) atau Jaminan Kualitas Layanan dari sebuah layanan internet. Karena SLA merupakan salah satu faktor yang umumnya dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih Penyedia Layanan Internet atau Internet Service Provider (ISP).
Baca Juga : Tips Memilih ISP / Internet Service Provider
Jadi apa itu SLA? SLA sama seperti garansi, malah bisa dikatakan SLA itu garansi. SLA menjamin uptime (ketersediaan internet) sesuai dengan standar yang sudah disepakati bersama antara pelanggan dan penyedia pada saat kontrak berlangganan ditanda-tangani.
Umumnya SLA tidak dijelaskan secara rinci dalam keterangan produk atau surat penawaran layanan yang dilampirkan oleh pihak penyedia layanan atau petugas pemasaran (sales). SLA hanya disampaikan dalam bentuk persentase, lalu bagaimana cara mengkonversi persentasi ini ke dalam satuan yang lebih mudah dipahami? Berikut ini adalah cara paling sederhana untuk menghitungnya :
- Rumus Dasar : 24jam*jumlah hari dalam 1 bulan = 100%
- Jadi kalau sebuah ISP menentukan besaran SLA sebesar 100%, maka uptime yang mereka jamin adalah 7*24 jam. Artinya? Sekalipun cuma terputus selama 10 menit, pelanggan berhak komplain, dan meminta restitusi atau kompensasi.
- Kalau 99%? tinggal dihitung saja, misalnya 1 bulan berjumlah 30 hari, maka 24*30=720 jam*1%, hasilnya sekitar 7 jam 20 menit. Maka dalam 1 bulan, uptime yang tidak dijamin adalah 7 jam 20 menit. Artinya? Apabila durasi putus belum melewati 7 jam 20 menit, pelanggan belum berhak mendapat ganti rugi atau restitusi/kompensasi.
- Dan begitu untuk seterusnya, 98%, 97% dst
Adapun uptime yang tidak dijamin tersebut umumnya adalah downtime berkala atau rutin yang dapat selalu terjadi setiap bulan dan terprediksi untuk alasan yang dapat diterima. Contohnya, internet terputus selama 1 jam untuk aktivitas perawatan (maintenance) infrastruktur.
Sebagai informasi tambahan, SLA untuk layanan internet dari Cyberplus adalah 99% ya 🙂
